Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About Us

Kumpulan Mahasiswa Komunikasi Universitas Brawijaya yang berusaha menyuguhkan seluk-beluk komunikasi internal perusahaan. Kami unik, kami beda, kami satu.
Sunday, April 13, 2014

Definisi Internal Branding
Internal Branding Communication memastikan penyebaran dan kehadiran esensi merek antara karyawan dan stakeholder internal lainnya, yang bertujuan untuk membawa mereka bersama-sama dan di bawah bendera yang sama. Ini terdiri dari desain dan dekorasi kantor newsletter, alat interaktif dan acara organisasi.
Keterlibatan Brand adalah bentuk yang paling melibatkan komunikasi merek internal. Menggunakan brand sebagai alat manajemen, memberdayakan masyarakat untuk hidup dan memberikan brand. Keuntungan internal adalah pengembalian yang lebih tinggi dalam organisasi manusia & intelektual dan peningkatan motivasi staf. Efek eksternal sering menentukan, terutama untuk merek jasa, karena karyawan memberikan janji merek dan memberikan kepribadian kepada merek-dengan kata lain mereka adalah merek.

Menciptakan Internal Branding
Dalam membangun brand, sebuah perusahaan akan berusaha keras mengembangkan ‘pesan pemasaran. Memeriksa dan bereksperimen dengan logo atau tagline. Usaha-usaha perusahaan umumnya mengarah paling besar pada penelitian konsumen dan pemasaran. Seringkali perusahaan hampir melupakan bagian dalam fase perencanaan dari perusahaan baru atau restrukturisasi dari perusahaan lama. Bagian tersebut adalah melatih staff untuk memahami dan mencerminkan pesan dan brand perusahaan. Wawasan harus dibagikan kepada pegawai agar mereka dapat menyampaikan janji perusahaan.

The Coca-Cola Company

                Coca-Cola merupakan minuman berkarbonasi yang diproduksi oleh sebuah perusahaan yang berasal dari Atlanta, Georgia, yaitu The Coca-Cola Company, disebut juga Coke (sebuah merk dagang The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1994). Minuman ringan Coca-Cola ini diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada bulan Mei 1886. Dia banyak mengembangkan obat-obatan paten yang diyakini khasiatnya oleh masyarakat.

Tahun 1892, Candler memutuskan untuk membentuk The Coca Cola Company bersama relasinya di Georgia, Atlanta. Setahun kemudian, pada tahun 1893 Candler mematenkan Coca-Cola sebagai merek dagang. Coca-Cola sesungguhnya bukan minuman ringan pertama di Amerika, tetapi ketika sudah mendapat paten Coca-Cola menjadi minuman utama yang dijual di Soda Fountain, toko minuman ringan, es krim, dan sebagainya. Dr. John S. Pemberton meninggal tahun 1888, pada usia 58 tahun, tidak lama setelah menjual ramuannya.
The Coca-Cola Company merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-Cola di seluruh Negara di dunia dengan menyediakan bahan baku konsetratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun pabriknya di luar Atlanta. Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Wouldruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca-Cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Corporation, yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman ke seluruh pelosok negeri di dunia dengan ciri, mutu, rasa dan kesegaran yang senada.

Internal  Branding The Coca-Cola Company

                Brand Image. Brand image Coca-Cola  Company sudah dikenal masyarakat luas dan menyebabkan kesetiaan pelanggan terhadap produk, atau yang dikenal dengan Brand Loyalty. Brand Loyalty adalah tingkatan dimana pelanggan memiliki sikap positif terhadap suatu merek, memiliki komitmen dan cenderung untuk terus melanjutkan membeli produk dengan suatu merek tertentu dimasa yang akan datang. Dengan demikian, loyalitas merek secara langsung dipengaruhi oleh kepuasan / ketidakpuasan pelanggan terhadap merek tertentu, Mowen (1995).
                Coca-Cola didukung oleh sumber daya manusia yang dapat menghidupkan mereknya. Coca-Cola telah membangun infrastruktur karyawannya mulai dari rekrutmen, pelatihan, sampai kebijakan SDM secara spesifik untuk mendukung dan mempromosikan atribut dan pesan yang terkandung dalam merek Coca-Cola. Memang, Coca-Cola tergolong sudah mapan dalam usianya yang sudah beberapa dekade sehingga tinggal menyesuaikan dengan karyawan-karyawan baru/fresh reqruitment.

Coca-Cola menjadikan karyawan sebagai tulang punggung dalam menghidupkan brand. Prinsip ini dipakai mulai dari tahap paling awal, perekrutan karyawan baru. Yang dilanjutkan dengan membangkitkan antusiasme dan gairah karyawan sehingga merek menjadi komitmen mereka. Cara membangkitkan yang paling efektif adalah melibatkan mereka dalam prosesnya. Contoh nyata adalah bagaimana website situs rekrutmen Coca-Cola Eropa menerbitkan artikel-artikel tentang perekrutan karyawannya. Caranya adalah dengan memilih beberapa karyawan yang kompeten, kemudian mereka diminta untuk menuliskan tentang peran mereka dalam perusahaan, dan pengalaman mereka mulai dari melamar pekerjaan sampai saat ini.

Hal tersebut membantu memperkenalkan pada masyarakat bagaimana kondisi internal The Coca-Cola Company, yakni menghargai karyawan dan membutuhkan karyawan sebagai tulang punggung perusahaan. Selain itu, artikel di website rekrutmen tersebut membantu pelamar kerja potensial untuk mengetahui seperti apa bekerja di Coca-Cola dan melihat apakah mereka cocok dengan lingkungan kerja perusahaan.  
                Hal ini membuktikkan bahwa Internal Branding adalah cara berkomunikasi untuk menyampaikan pesan pada konsumen untuk lebih jauh memperkenalkan perusahaan dan produk yang dihasilkan, untuk menimbulkan sense of belonging pada konsumen. Selain itu manfaat internal branding adalah meraih loyalitas karyawan dan semangat kerja yang kuat.  Dan yang paling penting adalah bagaimana Internal Branding sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Brand perusahaan.


0 comments:

Powered by Blogger.