Popular Posts
-
Definisi Internal Branding Internal Branding Communication memastikan penyebaran dan kehadiran esensi merek antara karyawan dan stakehol...
-
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal, antara lain : A....
-
RESUME BAB I PENGANTAR KOMUNIKASI INTERNAL Dalam mencapai tujuannya, organisasi-organisasi menerapkan berbagai sistem ...
-
PT. Pertamina EP merupakan anak perusahaan PT. Pertamina, yang menyelenggarakan kegiatan usaha bidang minyak dan gas bumi di sekto...
-
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistr...
-
PII Quary merupakan perusahaan swasta asing yang bergerak dalam bidang pertambangan. PII Quary yang terletak di Sorong, Papua, telah ber...
-
PT Fortune Indonesia Tbk Industri komunikasi secara umum di Indonesia, khususnya industri periklanan, telah banyak mengal...
-
Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About Us
Kumpulan Mahasiswa Komunikasi Universitas Brawijaya yang berusaha menyuguhkan seluk-beluk komunikasi internal perusahaan. Kami unik, kami beda, kami satu.
Monday, March 24, 2014
PT Fortune Indonesia Tbk
Industri komunikasi secara umum di
Indonesia, khususnya industri periklanan, telah banyak mengalami suka duka.
Banyak perusahaan yang tumbang dan tak pernah terdengar lagi. Fortune telah
menikmati 41 tahun kesuksesan di industri ini, lulus dari berbagai ujian yang
menerpa perekonomian Indonesia.
Salah satu faktor yang berkontribusi
besar dalam kesuksesan PT Fortune Indonesia Tbk bertahan dalam kurun waktu
empat dasawarsa ini adalah budaya kekeluargaan. Di Fortune semua orang adalah
anggota keluarga, semua orang harus dihormati, dan disyukuri keberadaannya
sebagai kontributor kemajuan perusahaan.
Pak
Indra Abidin sebagai pimpinan perusahaan membangun budaya ini sejak awal,
mengingat waktu yang dilalui di kantor lebih lama daripada waktu yang dilalui
di rumah. Kalau kantor tidak dianggap sebagai keluarga, bagaimana caranya agar
warga dapat merasa betah, bahagia dan menemukan dunianya di Fortune. Pak Indra
mengajarkan warganya untuk selalu menjaga sapaan yang penuh hormat kepada semua
orang, dari pimpinan sampai office boy dan satpam. Kesantunan
adalah hal yang diwajibkan. Setiap warga harus dipanggil dengan sebutan
"Ibu" dan "Bapak" – menunjukkan penghargaan dan
penghormatan. Budaya inilah yang dianggap sebagai implementasi budaya Timur di
tengah tuntutan kompetisi global. Dengan budaya ini Pak Indra Abidin menetapkan
"positioning" PT Fortune Indonesia Tbk sebagai perusahaan lokal,
paling faham budaya Indonesia, dan berkualitas internasional. Komunikasi sarat
dengan unsur budaya. Maka kemampuan memahami budaya Indonesia menjadi aspek
yang sangat penting dalam menciptakan diferensiasi Fortune dalam industri
komunikasi yang didominasi pemain multinasional.
Dalam
membangun budaya kekeluargaan ini komunikasi internal sangat penting. Menurut
riset perusahaan-perusahaan yang menerapkan komunikasi internal yang baik akan
menikmati kesuksesan yang berkelanjutan (sustainable). Hal ini dapat
dimengerti mengingat perusahaan digerakkan oleh manusia. Manusia adalah makhluk
sosial yang memiliki hati dan rasa, bukan mesin yang hanya butuh oli dan maintenance teknis.
Bahkan perusahaan-perusahaan yang padat modal pun mengandalkan manusia untuk
menjalankan mesin-mesin, dan menciptakan inovasi-inovasi mesin terbaru.
Manfaat komunikasi
internal di PT Fortune Indonesia
Tbk
1.
Komunikasi internal membangun pemahaman,
kebanggaan, keterlibatan dan internalisasi visi, missi serta nilai-nilai
perusahaan. Internalisasi tersebut menciptakan aplikasi nilai-nilai dalam
keseharian kegiatan usaha, dan membangun budaya perusahaan yang dibutuhkan
untuk dapat mencapai visi missi perusahaan. Warga yang faham akan perilaku yang
diharapkan perusahaan dalam pembangunan budaya usaha akan mudah menciptakan
"allignment" antara nilai yang dianutnya dengan nilai perusahaan.
Budaya inilah yang dibutuhkan untuk membangun "brand" perusahaan, di
mana semua pihak mendapatkan pengalaman dan perlakuan yang seragam, sesuai
standard yang telah ditetapkan. Kepuasan konsumen dan kualitas layanan
dihasilkan dari internalisasi yang berkelanjutan dari nilai-nilai tersebut.
2.
Komunikasi internal menciptakan dukungan
terhadap kebijakan manajemen dan upaya-upaya transformasi usaha dalam menjawab
tantangan pasar. Perubahan tak pernah enak dan seringkali mengganggu
"status quo". Tanpa dukungan dari seluruh warga, mustahil
transformasi dapat berjalan efektif. Padahal perusahaan yang menang di kemudian
hari adalah perusahaan yang mampu beradaptasi dan melakukan transformasi
secepat atau lebih cepat dari transformasi pasar. Perlu terjadi diskusi,
keterlibatan dan motivasi untuk menciptakan kebanggaan dan dukungan penuh
terhadap kebijakan-kebijakan tersebut.
3.
Komunikasi internal membuat warga mengerti apa
yang dilakukan oleh bagian-bagian lainnya, menciptakan perasaan satu kesatuan
dalam sebuah keluarga besar yang bekerja untuk satu impian. Hal ini membangun
kebanggaan, rasa kedekatan dan semangat untuk berkontribusi terhadap cita-cita
bersama. Berbagai perbedaan dan konflik akan dapat diselesaikan dengan adanya
pandangan terhadap cita-cita bersama tersebut. Komunikasi internal membuat
warga merasa penting, dihargai, dan dihormati. Apresiasi terhadap prestasi
warga di muka umum akan memberi motivasi dan inspirasi untuk berlomba-lomba
meraih prestasi.
4.
Warga yang termotivasi, bangga dan menjadi
bagian dari transformasi usaha akan menjadi duta dari perusahaan (corporate
ambassador) secara sukarela. Dilengkapi dengan panduan komunikasi, seluruh
warga akan menjadi komunikator dan promotor perusahaan di manapun mereka
berada. Dengan adanya social media, seluruh warga perlu
diberdayakan agar dapat secara efektif menjadi PR perusahaan di
komunitas-komunitas online dan offline di mana mereka berada. Hal ini tentu
akan membangun reputasi dan citra positif perusahaan, dan pada akhirnya efektif
membangun ekuitas brand perusahaan.
5.
Komunikasi internal juga menjadi salah satu
syarat implementasi strategi usaha. Seringkali strategi usaha yang sempurna,
tak bercelah, tak dapat diimplementasikan karena tidak dikomunikasikan dengan
baik pada para implementor strategi tersebut.
Jenis-jenis komunikasi
internal PT Fortune Indonesia
Tbk
Dalam hal ini perlu dilihat dua jenis
komunikasi yaitu komunikasi perusahaan terhadap seluruh warganya, yang
dilakukan oleh divisi Human Capital Development bekeja sama
dengan divisi Komunikasi Korporat, serta komunikasi kepemimpinan dari setiap
pemimpin.
Komunikasi internal perusahaan dapat
dilaksanakan dengan beberapa cara:
· Mekanisme umpan balik, termasuk riset dan
monitoring secara berkala, untuk mengetahui aspirasi, persepsi, ekspektasi dan
harapan warga perlu menjadi dasar dari segala kegiatan komunikasi internal.
Riset ini dapat berupa Internal Communications Audit dan Employee Engagement
Survey. Monitoring dapat berupa monitoring melalui media sosial, pertemuan
reguler, kotak opini dan hotline service internal. Berbagai kegiatan komunikasi
internal perlu diukur keberhasilannya di akhir periode dengan menggunakan
mekanisme ini, sehingga perusahaan dapat menilai kegiatan apa yang efektif dan
layak diberikan alokasi bujet, serta yang tidak efektif.
· Kick off awal tahun: membangun
"excitement" terhadap target, cita-cita perusahaan pada tahun yang
akan berjalan. Perlu diciptakan suasana motivasi tinggi. Seluruh pembicara
harus siap menjadi motivator. Kebanggaan dan kebersamaan team kecil pun perlu
dibangun selain pembangunan jaringan dan sinergi secara luas.
· Townhall meeting: pertemuan seluruh warga
untuk membahas mengenai kebijakan besar perusahaan, biasanya disampaikan
langsung oleh pemimpin perusahaan. Kegiatan ini harus dibuat menarik, tidak
membosankan dan secara efektif menyampaikan perkembangan yang signifikan dalam
perusahaan. Pimpinan-pimpinan senior harus menjadi contoh dengan menghadiri
acara ini dan memberikan motivasi pada seluruh warga yang dipimpinnya untuk
hadir. Setelah acara selesai, sampaikan kelanjutan dari acara tersebut, dan apa
yang diharapkan dari seluruh warga.
· E-newsletter, intranet, internal blog,
pengumuman perusahaan: secara berkala perusahaan perlu menyampaikan
berita-berita perkembangan usaha, visi missi dan nilai usaha dari berbagai sisi
pandang, dan penghargaan atas prestasi warga.
·
Kartu ucapan pribadi dari CEO/pimpinan usaha
untuk hari ulang tahun atau untuk menghargai prestasi khusus.
·
Breakfast meeting di mana CEO dapat
mendengarkan secara langsung masukan dari staf dari berbagai divisi.
·
Portal interaktif sebagai pusat informasi:
kebijakan perusahaan, perkembangan terkini, warga berprestasi, kemajuan
industri, persaingan, trend konsumen, penemuan-penemuan terkini, regulasi
pemerintah dan berbagai informasi penting lainnya yang dapat diakses kapan saja
oleh seluruh warga.
· CSR yang melibatkan warga: warga dapat
dilibatkan dari penciptaan ide, perencanaan, implementasi lapangan, monitor dan
evaluasi kegiatan CSR. Keterlibatan ini dapat membangun kebanggaan, perasaan
berharga dan dibutuhkan, serta menciptakan motivasi yang tinggi.
· Manual komunikasi: Kebijakan, tata cara dan
prosedur komunikasi korporat di mana warga dapat memahami kapan mereka dapat
berkomunikasi ke pihak luar dan kapan hal tersebut harus dilakukan oleh
pimpinan perusahaan atau pelaksana fungsi komunikasi korporat. Warga pun perlu
faham bagaimana caranya mereka dapat menjadi "duta usaha" secara
efektif melalui berbagai medium, online dan offline, apa saja yang boleh dan
tidak boleh dilakukan dalam berbagai forum. Pembangunan brand pribadi (personal
branding) setiap warga perlu diselaraskan dengan pembangunan brand perusahaan.
Manual ini juga berfungsi sebagai panduan bagi manajemen untuk mampu
berkomunikasi secara efektif, memberdayakan warganya dalam mencapai cita-cita
bersama.
Komunikasi
kepemimpinan PT Fortune Indonesia
Tbk
Selain komunikasi yang
dijalankan oleh perusahaan setiap pemimpin dalam perusahaan, baik pemipin
puncak maupun menengah perlu menjalankan komunikasi yang baik dengan setiap
warga yang dipimpinnya dan di luar divisinya. Dalam hal ini penerapkan
kebiasaan pemimpin efektif menjadi sangat penting:
· Bersikap proaktif, dilandasi pemikiran
positif. Setiap pemimpin tidak pernah boleh menyalahkan pimpinan di atasnya
atau memberikan alasan-alasan atas ketidak berhasilan. Setiap pemimpin harus
menjaga komunikasinya sebagai komunikasi pemenang, dan bukan komunikasi
pecundang. Bahasa yang digunakan harus benar-benar diperhatikan sebagai dasar
dari komunikasi kepemimpinan.
· Menetapkan tujuan dan menterjemahkannya secara
detail dan jelas agar seluruh anggota team terlibat didalamnya. Semua perbedaan
perlu dikonfrontasi dengan "cita-cita bersama" sebagai pemersatu.
· Menetapkan skala prioritas bagi team,
"batu besar" yang paling penting dalam mencapai tujuan. Penetapan
prioritas yang jelas akan memudahkan warganya untuk mengelola sumber daya yang
terbatas.
· Mendengar: the greatest leaders are the
greatest listeners. Dengan mendengarkan, memahami aspirasi, persepsi dan
harapan warga yang dipimpinnya setiap pemimpin akan mampu menemukan cara untuk
membangun motivasi dan memberdayakan seluruh warganya mencapai cita-cita
bersama
· Selalu berfikir win win: setiap kelompok
memiliki tantangan masing-masing, dan tak mudah membangun keselarasan
kepentingan seluruh pihak. Setiap pempimpin bertugas membangun komunikasi
konstruktif untuk menciptakan solusi win win bagi seluruh team.
·
Membangun sinergi: pemimpin efektif giat
membangun sinergi di dalam kelompok yang dipimpinnya. Dengan adanya diskusi
yang terbuka, memberikan kesempatan bagi seluruh warga menyampaikan pendapat,
berdebat, menciptakan ide-ide kreatif dan inovasi-inovasi yang dapat membawa
menuju cita-cita, pemimpin menciptakan kebersamaan yang konstruktif,
menghasilkan lebih besar daripada kalau setiap warga bekerja sendiri secara
terpisah. Dalam hal ini pemimpin harus meletakkan ego di tempat paling
belakang. Seringkali tidak penting menjadi "yang paling benar" kalau
hal tersebut dapat menciptakan keretakan hubungan atau melemahkan dukungan.
Sinegi membutuhkan kedekatan emosional, bukan hanya rasional.
·
Mengasah gergaji: setiap pemimpin perlu
sensitif dalam mengukur temperatur tim kerjanya, dan membangun stabilitas tim
kerjanya agar selalu "tajam". Pemimpin efektif mendorong semangat
warganya untuk mengasah gergajinya dengan selalu mengejar ilmu, berolah raga,
membangun jaringan secara luas dan lain-lain. Komunikasi berperan dalam
memotivasi warga untuk ingat bahwa kualitas hanya akan dapat dihasilkan oleh
warga yang "tajam", dan tidak "tumpul" alias sering sakit,
tak faham perkembangan dunia dan tak mau bergaul.
Pada akhirnya,
komunikasi internal yang baik membangun kebiasaan pemimpin-pemimpin yang
efektif. Dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan perlahan-lahan menjadi
"gaya hidup" dan "budaya" perusahaan, apabila secara
konsisten dan reguler dijalankan, diperbaharui dan dijaga
"kesegarannya".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment